Jumat, 05 Oktober 2012

Perbandingan desain kostum luar dan dalam negeri

Happy weekend soccer lovers!!!
Daripada sepi gini pingin tahu ada ga yang suka ngebandingin kostum klub luar negeri dengan klub di Indonesia.
Dari segi desain,klub luar negeri lebih memilih desain minimalis tapi tampak eksklusif. Hal ini tentu dipusatkan pada pemilihan bahan dan desain yang elegan. Logo sponsor dipasang bukan secara asal saja tetapi benar-benar didesain supaya menyatu dengan tema jersey atau kostum yang dimaksud. Sehingga seluruh aspek desainnya tampak menyatu dan pas.
Hebatnya lagi, desain untuk musim depan sudah dirilis berbulan-bulan sebelumnya, dan jarang ada yang berubah selama 1 thn. Hal ini membuat para fans merasa excited dengan tiap penampilan baru tim kesayangannya. Dan juga menguntungkan bagi para pembajak yang bisa langsung berproduksi sesuai desain yang diluncurkan.hehehe..
Lain halnya dengan masalah penetapan kostum di klub dalam negeri kita. Sepertinya kostum itu harus mengedepankan semua pihak yang berkontribusi sehingga kostum terasa berat dan penuh.
Hal ini hampir mirip dengan penampilan karya sebagian desainer nasional yang kaya aksesoris atau variasi atau corak yang membuat busana terlihat 'berat',dibandingkan dengan karya desainer kenamaan dunia yang biasanya malah menerapkan konsep minimalis dan 'ringan'.
Kembali ke masalah kostum, klub sepak bola di Indonesia terkadang mengganti sebagian kostum mereka karena hadirnya sponsor baru. Belum lagi jika penyedia kostum asli atau original tidak mempunyai waktu untuk men-stick barang sehingga bisa memenuhi kebutuhan seluruh fans nya.
Hal-hal seperti ini menunjukkan inkonsistensi dan bagaimana perencanaan sebuah klub bola tidak terkelola dengan maksimal.
Alhasil, urusan kostum bukan menjadi keputusan dari klub tetapi mereka tunduk pada pihak2 yang memberikan 'dukungan' lebih.
Sebetulnya hal ini bukan masalah selama direncanakan bulan-bulan sebelum kompetisi dimulai. Sehingga ketika kompetisi berlangsung,kostum klub sudah tetap dan menunjukkan identitas klub sesungguhnya.
Nah, karena kompetisi baru mulai tahun depan,berarti ini adalah satu faktor yang bisa masuk agenda perencanaan,bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar