Mungkin karena dalam sepakbola dan pertandingan lainnya peraturannya jelas. Tidak ada kesimpangsiuran. Ada garis, wasit, peluit, kartu kuning, kartu merah, dan segala macam aturan yang mengikat. Dan hal ini menekan ambiguitas dalam suatu olahraga. Istilahnya tidak ada ruang untuk 'galau'. Ini yang dibutuhkan oleh otak pria yang selalu to the point dan tanpa basa-basi. Say what you mean, and mean what you say.
Ada juga karena pengaruh hormon testosteron pria yang membuat sifatnya lebih kompetitif dari wanita. Seorang pria menikmati ada 22 pria lainnya di lapangan hijau memperebutkan satu bola, sedangkan wanita melihatnya sebagai permainan yang konyol.
"Suami Anda didiagnosa 'demam sepakbola'. Ini penyakit yang biasa timbul di musim seperti ini." |
Dari tiga poin diatas, tidak heran mengapa pria suka bola. Rela berdesakan demi selembar tiket. Mengantri 5 jam sebelum pertandingan di stadion. Berteriak-teriak sampai suara habis. Sah-sah aja. Asal tidak mati konyol kalau ikut-ikutan bentrok dengan suporter lawan. Not cool man... so not cool..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar